Asinnya Luka
Ada anak duduk di atas bangku reot
Memegang perutnya yang sebenarnya membesar
Matanya sayu lelah dalam ketidakberdayaan
Ada ibu berujar dengan air mata
Menelan asin keringat sendiri
Tapi tidak menggenggam apa-apa
Mereka ada di gubuk tua
Dengan baju bagai lap kotor menapaki pori-pori tubuh
Yang jelas dengan luka
Tidak berdarah
Tapi ada di dada
Cerita duka ada di sejarah dalam kepalanya
Mereka tersungkur
Ada anak, ada ibu, bersemayam dalam penderitaan
Kelaparan... yang nyatanya berkepanjangan
Berakhir setelah semuanya tiada
Yang tentu masih menyisakan luka.
12 April 2006
Ada anak duduk di atas bangku reot
Memegang perutnya yang sebenarnya membesar
Matanya sayu lelah dalam ketidakberdayaan
Ada ibu berujar dengan air mata
Menelan asin keringat sendiri
Tapi tidak menggenggam apa-apa
Mereka ada di gubuk tua
Dengan baju bagai lap kotor menapaki pori-pori tubuh
Yang jelas dengan luka
Tidak berdarah
Tapi ada di dada
Cerita duka ada di sejarah dalam kepalanya
Mereka tersungkur
Ada anak, ada ibu, bersemayam dalam penderitaan
Kelaparan... yang nyatanya berkepanjangan
Berakhir setelah semuanya tiada
Yang tentu masih menyisakan luka.
12 April 2006
0 Comments:
Post a Comment
<< Home