musimbunga

Friday, April 21, 2006

Musim Bunga

Musim bunga, gugur
Kelopaknya jatuh
Yang tak lagi merah jambu
Di denyut hidupnya
Ada yang tergores
Sedikit terkikis
Hilang entah kemana
Membiarkannya pergi dengan gandengan angin
Musim bunga, yang malas bicara
Malas berujar dengan air mata
Biar ia berlalu
Walau ada rongga menganga
Di tubuhnya.


15 April 2006

Friday, April 14, 2006

Alunan puisi burung hantu naik turun
Jelaga kawat kehitaman di langit mendung
Denting, detak waktu memompa ruangan yang penuh asa

Biarkan saja mengalir deras
Membersihkan sumbat kepala
Mencairkan kering kerongkongan yang meringkik pelan

Di atas sajadah tangan menengadah
Biarkan nyanyian rindu membawa terbang
Bersama sayap-sayap malaikat yang tak pernah patah

Menahan luka, menerawang sejarah
Rodanya pun berputar
Seperti panggung teater mainkan peran
Perjalan panjang walau tanpa abad

Tanpa tirai malu, terus bertutur
Karena sadar Yang Maha Mendengar selalu ada
Bahkan di pelupuk mata, di setiap pori, dan cairan merah yang ada dalam tubuhnya
Tersandar, dengan genggaman sebuah keyakinan